Tuesday, June 29, 2010

Menulis dan Saya

(Post ini terinspirasi dari teman saya, Rekha, yang sangat brilian dalam menulis Aku Cerminan Jakarta. Please kindly visit her blog.)

Menulis.

Menulis sudah merupakan kegiatan yang selalu saya lakukan dari kecil. Entah itu saat saya sedang bermain menjadi guru lalu membuat semacam pelajaran khayalan dan menulis buku pelajarannya, atau saat saya sedang dalam fase "boyband" di kelas 5 SD, dimana saya membuat majalah "Westlife" dan "Pop n Top" yang berisikan foto-foto, gosip dan berita Westlife, Britney Spears dan N'sync. SMP, saya iseng membuat dan mengirimkan tulisan dan surat pembaca kepada majalah Gadis, dan alhamdulillah pada waktu itu dimuat dan saya diberi honor Rp. 300.000, senang bukan main saya waktu itu. Waktu SMA, lain lagi tulisan saya. Saya ingat betul saat itu setiap hari selalu mengupdate diary saya yang dibuat di Microsoft Word dan saya beri password agar tidak ada yang bisa membacanya selain saya. Lucunya, sekarang saya lupa dengan password itu, jadi saya tidak bisa lagi membaca puluhan lembar diary saya itu. Lalu pernah ada satu fase dimana saya terobsesi kembali dengan novel-novel Enid Blyton dan sedang dalam euforia Harry Potter sehingga saya membuat sebuah novel tentang kehidupan seorang cewek badung dengan keluarganya namun terinspirasi dengan gaya penulisan JK Rowling yang ringan namun penuh dengan imajinasi. Novel tersebut umurnya hanya mencapai 2 chapter saja.

Menulis.

Lalu saya tiba pada fase blogging. Dimana saya menuangkan apapun yang sedang saya rasakan pada waktu itu, baik lirik lagu, kutipan-kutipan dari film dan buku, atau hanya sekedar saya berupaya membuat sebuah karangan yang baik. Saya senang dengan blog saya waktu itu, setiap ketikan dan postingan yang saya buat rasanya saya sangat bersemangat dan yah, berbobot. Namun karena satu dan lain hal, blog tersebut saya hentikan. Sekarang, saya punya blog yang ini. Tapi saya merasa ada sesuatu yang hilang, ada yang tidak bernyawa pada blog ini, entah apa itu. Saya merasa kehilangan semangat dan passion dalam menulis, sesuatu yang dulunya begitu antusias saya kerjakan.

Menulis.

Membuat sebuah buku merupakan sesuatu yang dulunya saya impikan, namun sekarang rasanya semakin jauh saya dapatkan. Saya kangen dengan masa-masa dimana menulis merupakan hal yang mudah bagi saya, sekarang rasanya semakin jauh dari hadapan saya. Saya ingin semangat saya kembali, saya ingin menulis seperti dulu lagi.